Modal Dengan Obligasi: Pengertian dan Alasan Mengapa Perusahaan Menerbitkan Obligasi

Sumber: pakarinvestasi dalam 99.co

Apa itu modal dengan obligasi? Ada banyak sekali aktivitas pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal. Contohnya saja adalah melakukan pinjaman jangka panjang ke suatu bank, menerbitkan obligasi, menerbitkan saham melalui IPO (Initial Public Offering) atau HMETD, dan lain sebagainya.

Salah satu cara yang kerap dilakukan oleh perusahaan adalah menerbitkan obligasi atau surat utang. Nah, berikut ini pembahasan lanjut mengenai modal dengan obligasi. Simak penjelasannya dibawah ini ya!

Pengertian Obligasi

Sebelum membahas mengenai permodalan dengan opsi penerbitan obligasi, mari kita bahas pengertian obligasi terlebih dahulu. Sederhanya, obligasi dapat diartikan sebagai Surat Pengakuan Hutang atau Surat Utang. Obligasi diterbitkan oleh pihak yang berhutang (perusahaan penerbit yang membutuhkan tambahan modal/dana) ke pihak yang berpiutang (pihak yang membeli surat utang tersebut).

Penerbitan obligasi ini akan disertai dengan perjanjian pembayaran kembali pokok hutang serta kupon bunga sesuai waktu yang telah ditentukan. Melalui obligasi ini, pihak yang berpiutang akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang berupa bunga obligasi.

Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi (bagi pihak pembeli) dan opsi pendanaan (bagi pihak penerbit). Surat utang jangka panjang ini dapat diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau pemerintah dengan nominal dan waktu jatuh tempo tertentu.

Perbedaan antara Obligasi dan Saham

Meskipun sama-sama berwujud dokumen berharga dan dapat digunakan untuk mendapatkan tambahan modal. Namun, modal dengan obligasi dan modal dengan saham memiliki beberapa perbedaan yang menonjol, diantaranya adalah:

Dari Segi Fungsi

Saham merupakan bukti kepemilikan yang sah atas sebuah perusahaan. Artinya, jika Anda membeli saham sebuah perusahaan Anda menjadi pemilik modal yang berhak atas sebagian aset perusahaan. Tapi, obligasi merupakan bukti piutang saja yang menyatakan bahwa perusahaan ABC memiliki sejumlah hutang pada Anda. Jadi, obligasi bukanlah tanda kepemilikan yang sah dari sebuah perusahaan.

Masa Berlaku

Obligasi memiliki masa berlaku yang terbatas, jika sudah Jatuh Tempo perusahaan penerbit akan harus melunasi hutangnya pada pemegang Surat Obligasi. Keuntungan yang diterima oleh pemegang obligasi (dari kupon bunga) pun akan berakhir setelah piutangnya lunas. Sementara itu, saham tidak memiliki batas waktu. Selama pemegang saham masih memiliki saham tersebut dan tidak menjualnya pada pihak lain, maka ia akan terus mendapatkan keuntungan berupa deviden.

Resiko

Sudah jadi rahasia umum jika saham merupakan instrumen investasi yang resikonya tinggi. Harga saham di pasaran akan sangat bergantung pada tingkat inflasi, kondisi ekonomi, kondisi politik, dan juga kondisi perusahaan karena itulah harganya cenderung fluktuatif. Semakin bagus kondisinya, maka akan semakin tinggi pula harganya. Hal inilah yang harus Anda perhatikan ketika memilih mencari tambahan modal dengan saham, pastikan perusahaan Anda memiliki harga saham yang stabil bahkan cenderung naik.

Berbeda dengan saham, obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang resikonya kecil. Harga dari obligasi sudah ditentukan diawal dan tidak akan terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal (seperti kondisi ekonomi & politik).

Jumlah Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh investor dari obligasi nilainya sama, karena tingkat keuntungan dari bunganya sudah ditentukan dalam surat obligasi. Sementara keuntungan yang diperoleh dari investor saham bisa berbeda-beda tiap periodenya, tergantung laba yang diperoleh perusahaan dalam tahun buku yang berjalan.

Mengapa Perusahaan Menerbitkan Obligasi?

Modal dengan obligasi banyak dipilih perusahaan lantaran memiliki resiko yang minim. Modal yang diperoleh ini nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan supaya lebih maju lagi. Obligasi ini nilainya tetap sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam Surat Obligasi. Berbeda dengan saham, jika perusahaan menerbitkan obligasi perusahaan tersebut tidak perlu khawatir jika nilainya jadi naik-turun (fluktuatif) karena obligasi tidak dipengaruhi oleh kondisi pasar.

Obligasi pun jadi opsi hutang yang cukup populer dibandingkan mengajukan pinjaman ke bank.  Lalu, apa saja faktor yang membuat sebuah perusahaan lebih tertarik mendapatkan modal dengan obligasi dibandingkan modal dengan saham? Berikut ini diantaranya:

Obligasi vs Saham

Biaya penerbitan

Jika Anda ingin memperoleh modal dengan instrumen saham perusahaan, Anda harus mengeluarkan biaya penerbitan saham yang cukup besar. Untuk menghemat pengeluaran, Anda dapat mengeluarkan Surat Utang Obligasi saja dan menjualnya pada pihak lain sehingga biayanya lebih minim.

Lebih Leluasa

Obligasi lebih banyak dipilih karena memberikan keleluasaan lebih bagi perusahaan untuk mengelola bisnisnya tanpa campur tangan pihak lain. Ketika menerbitkan saham, perusahaan tersebut harus membagi sejumlah asetnya pada pihak pemegang saham. Pemegang saham mayoritas pun juga bisa mendapatkan hak kendali perusahaan.

Jika saham mayoritas tersebut dimiliki oleh pihak lain, otomatis kendali atas perusahaan akan jatuh ke pihak lain. Ketika menerbitkan obligasi, investor yang memberikan dana hanya akan mendapatkan bunga obligasi saja tidak seperti saham yang akan mendapatkan bagian dari perusahaan tersebut.

Pengelolaan

Dalam penerapannya, pengelolaan saham lebih sulit dibandingkan obligasi. Status perusahaannya jadi Perusahaan Terbuka atau Perusahaan Tercatat. Laporan keuangannya pun jadi lebih rumit karena harus mencantumkan instrumen saham, dividen, laba ditahan, dan sejenisnya. Belum lagi, mereka harus mengadakan Rapat Pemegang Saham secara rutin. Selain itu, ada juga Dewan Komisaris yang terdiri dari para pemegang saham yang jumlahnya besar. Sebab beberapa hal inilah, banyak perusahaan yang belum siap menerbitkan saham lebih memilih menerbitkan Surat Utang Obligasi.

Obligasi vs Utang Bank

Dari Segi Administrasinya

Ketika mengajukan pinjaman ke bank, ada sejumlah prosedur dan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.  Belum lagi prosesnya cukup rumit karena nominal pinjamannya yang cukup besar.

Jaminan

Ketika mengajukan pinjaman ke bank, perusahaan harus memberikan jaminan yang nilainya setara atau lebih besar dari jumlah hutangnya. Jika perusahaan gagal bayar, maka jaminan yang diagunkan akan dilelang/dijual oleh pihak bank. Sementara dalam obligasi, Surat Utang Obligasi tersebutlah yang akan berperan sebagai jaminan sehingga perusahaan tidak  perlu memberikan jaminan lainnya.

Suku Bunga

Suku bunga bank lebih tinggi dibandingkan suku bunga obligasi, sebab itulah banyak perusahaan yang lebih suka menerbitkan obligasi dibandingkan mengajukan hutang ke bank. Bunga yang besar tentu saja akan sangat membebani anggaran perusahaan.

Selain dari tingkat suku bunganya, bunga obligasi juga lebih fleksibel karena ditentukan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam membayarnya.

Peraturan yang Lebih Fleksibel

Peraturan pinjaman di bank sifatnya cenderung kaku dan tidak dapat ditawar. Peraturan khusus ini terkadang membuat pergerakan perusahaan jadi terbatas. Hal ini tertentunya berbeda dengan obligasi, dimana perusahaan penerbit bisa membuat sebuah peraturan yang sesuai dengan kondisinya dan tetap dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Penutup

Nah, itulah beberapa alasan yang membuat perusahaan lebih suka mendapatkan modal dengan obligasi. Resikonya lebih kecil dan fleksibel. Di sisi lain, penerbitan obligasi akan menimbulkan kewajiban bagi perusahaan, sehingga perusahaan secara kontraktual harus melakukan pembayaran secara berkala ke pihak pembeli obligasi. Investor yang membeli Surat Obligasi biasanya lebih tertarik untuk mendapatkan bunga sehingga mereka lebih fokus ke arus kas perusahaan.

Butuh dana modal tambahan? Atau ingin mencari perusahaan rintisan yang membutuhkan modal? Danamart Solusinya!

Danamart merupakan penyedia layanan urun dana berbasis ESG pertama di Indonesia yang mempertemukan Pemilik Usaha (UMKM/Startup) dan Pemilik Modal (Investor), sekaligus didukung oleh edukasi inklusif dari Danamart Academy.

Referensi

https://www.kantorkita.co.id/blog/kenapa-perusahaan-menerbitkan-obligasi/

https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20221010153312-72-378559/apa-itu-obligasi-pengertian-jenis-dan-bedanya-dengan-saham

https://www.bareksa.com/kamus/o/obligasi

https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/

https://www.maybank.co.id/premierwealth/aset-enhancer/Obligasi

Tags :
Share Artikel Ini :

Artikel Terbaru

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Pembangkit Listrik Kecil, Solusi Akses Listrik Yang Lebih Luas!
securities crowdfunding
Perbedaan Equity Crowdfunding dan Securities Crowdfunding
Ilustrasi belajar ilmu keuangan untuk tambah literasi keuangan
Literasi Keuangan, Investasi Terbaik untuk Masa Depan
Save money atau menghemat uang
Tips Tahan Keinginan Belanja Untuk Amankan Dana Tabungan dan Investasi

Kategori Blog

Arsip Blog

Artikel Terbaru

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro
securities crowdfunding
Ilustrasi belajar ilmu keuangan untuk tambah literasi keuangan
Save money atau menghemat uang

Sosial Media

Berizin dan Diawasi

Subscribe

Subscription Form

© Copyright by danamart.id