Press Release.
Jakarta, 24 November 2020. OJK akan mewajibkan peer to peer lending (P2P) lending untuk memiliki outstanding pinjaman minimal 25 persen di luar pulau Jawa. Kebijakan tersebut tertuang dalam Pasal 28 ayat (4) draft Rencana Peraturan OJK tentang Layanan Pendanaan Bersama Teknologi Informasi. OJK mewajibkan penyaluran pembiayaan minimal 25 persen dengan batas waktu hingga tiga tahun.
CEO dan Co-Founder Danamart, Patrick Gunadi menanggapi rencana kebijakan penyaluran pinjaman ke luar pulau jawa. Sebelum OJK menetapkan kebijakan tersebut, Danamart telah memiliki rencana untuk mengekspansi jangkauan yang lebih luas, tepatnya ke Sulawesi Utara, Manado.
“Danamart sebenarnya telah melihat potensi di luar pulau jawa sejak awal 2020. Nantinya, pada Januari 2021 kami akan membuka cabang di Manado. Kami juga sudah melakukan sosialisasi pada 17 November lalu di Manado dengan memberikan pemahaman mengenai literasi keuangan kepada masyarakat di Manado,” tambah patrick.
Menurut Patrick, potensi untuk P2P lending ke daerah-daerah sebenarnya sangat banyak karena fintech dapat melayani segmen yang tidak terjangkau dengan Bank “Sebenarnya kalau di Jawa hampir sebagaian besar sudah banyak dan terlayani, maka dari itu Danamart melihat bahwa Danamart dapat merangkul masyarakat di daerah-daerah dan dapat membantu memperluas usaha mereka.” Ujar Patrick. Rendahnya literasi keuangan mengenai P2P lending dan sulitnya persyaratan pemberian akses pendanaan membuat masyarakat kesulitan untuk memperbesar ekspansi usaha mereka.
Hasil pertanian dan perikanan di Manado yang melimpah membuat Danamart akan lebih fokus pada sektor pertanian dan sektor perikanan. Berdasarkan rilisan BPS, pada kuartal 2020, sektor pertanian menjadi peyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yakni tumbuh 16,24% (y o y) dan tumbuh positif 2,15 persen di kuartal III. Sedangkan pada sektor perikanan, Sulut terkenal dengan sumber daya yang melimpah khususnya pada ikan tuna.
Dengan hadirnya Danamart di Manado dapat memudahkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk mendapatkan pinjaman dengan persyaratan yang lebih terjangkau. Selain itu, membantu visi Gubernur Sulut untuk mempercepat pemulihan ketahanan ekonomi Manado akibat pandemi sesuai dengan target capaian makro Sulut yakni pertumbuhan ekonomi Sulut akan mencapai 4-6 persen di tahun 2021.
